TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA. KOMENTAR ANDA MERUPAKAN KEHORMATAN BAGI KAMI.
Komentar, masukan, ide, dan gagasan Anda sangat kami butuhkan di sini. Demi majunya kegiatan belajar mengajar SD kami. Utamanya untuk meningkatkan prestasi belajar para peserta didik kami. Salam untuk orang-orang yang dekat di hati Anda. Mari bersama kita tingkatkan mutu pendidikan di Indonesia!

Minggu, 27 Februari 2011

Pembelajaran Lompat Dua (Penjas Or dan Kes)

Kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan (Penjas Or dan Kes). Kompetensi Dasar : Kemampuan siswa dalam melakukan lompat dua.













Sabtu, 26 Februari 2011

Peringatan Maulid Nabi SAW Tahun 2011

Foto-foto dan video kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun2011.








Selasa, 15 Februari 2011

Pesta Siaga Tingkat Kecamatan Jati Tahun 2011 di Museum Kretek Kudus

Meskipun ritual pramuka umumnya dihelat setiap Agusutus, sesuai dengan hari kepanduan (nasional), tetapi akhir Januari 2011 ini tepatnya pada hari Sabtu 29 Januari 2011, ternyata ada kegiatan pramuka. Kegiatan pramuka yang diprakarsai oleh Kwartir Ranting (Kwaran) Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) itu kali ini mengkhususkan bagi pramuka siaga. Boleh jadi karena pramuka siaga lebih didominasi oleh peserta didik sekolah dasar (SD) kelas-kelas rendah, maka kegiatan yang digelar di lingkungan Museum Kretek, Jalan Getas Pejaten, Jati, Kudus, itu dikemas dalam bentuk pesta. Maka, diusunglah sebuah tema, ”Dengan Pesta Siaga 2011, Satu Hati Berbagi Rasa Siaga Ceria”.

Tema yang diusung itu menelurkan berbagai aktivitas pendidikan karakter, yang dikemas penyelenggara secara praktis dan kontekstual. Ada sepuluh kegiatan inti. Kegiatan itu di antaranya adalah lumbung kemanusiaan, lumbung kepribadian, lumbung kepramukaan, lumbung pembauan/penciuman, lumbung keagamaan, dan taman yel-yel. Kesepuluh kegiatan inti yang mengarah ke pendidikan karakter itu harus diikuti oleh seluruh peserta, yang jumlahnya mencapai kurang lebih 128 barung. Yang terdiri atas, 64 barung putra dan 64 barung putri. Setiap barung beranggotakan sepuluh anak. Semua peserta berasal dari SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berada di wilayah Kwaran Kecamatan Jati.

Meskipun di lingkungan Museum Kretek masih banyak dijumpai tanaman yang besar-besar dengan rerimbun daun, terik matahari boleh dibilang cukup menyengat tubuh para peserta. Karena, sejak pagi ketika pembukaan pesta siaga berlangsung hingga berita ini ditulis, tidak hujan, seperti hari-hari sebelumnya. Lokasi lumbung yang diatur secara saling berjauhan (satu dengan yang lain) menuntut para peserta harus hilir mudik ke sana ke mari. Misalnya, barung tertentu telah menyelesaikan tugas di lumbung kepribadian, barung itu kemudian harus menuju ke lumbung yang lain yang belum diikuti, dan bertugas untuk menyelesaikannya. Meski demikian, masih terlihat ceria paras anak-anak dalam mengikuti berbagai kegiatan itu.

Yang menarik, sebuah pendidikan karakter yang praktis dan kontekstual barangkali dapat dilihat di lumbung kemanusiaan dan penciuman. Di lumbung kemanusiaan, misalnya, para peserta diajak untuk turut berperan nyata dalam membantu korban bencana, yang hampir sering dijumpai di negeri pertiwi ini. Caranya, para peserta memasukkan uang, koin kemanusiaan (bukan ”koin untuk presiden”) meski ada juga yang ribuan kertas, ke tempat yang telah disediakan. Melalui sesi ini anak-anak dididik untuk memiliki sikap peduli terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuan, khususnya korban bencana alam. Yang, harus kita akui bersama bahwa sikap-sikap humanis semacam itu telah demikian menipis dalam kehidupan bermasyarakat. Maka, penting kiranya mendukung gerakan kemanusian yang dibiakkan melalui kegiatan-kegiatan kolektif, semacam di kepanduan itu.

Di lumbung penciuman/pembauan, para peserta dididik untuk mengenal lebih dekat tanaman obat. Dengan cara mencium salah satu rempah-rempah/tanaman obat, peserta dituntut untuk dapat mengetahui tanaman obat apa, berguna untuk penyakit apa, dan bagaimana cara memanfaatkannya, bahkan cara menanamnya. Sesi ini sungguh penting bagi anak-anak yang terutama hidup di wilayah pedesaan, yang jauh dari apotek, puskesmas, dan rumah sakit. Pengenalan obat-obat kategori herbal ini akan sangat menolong, barangkali sebagai tindakan awal, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Menjadi ajang yang menarik juga karena melalui pesta siaga itu anak-anak dari berbagai sekolah dapat bertemu dalam satu aktivitas. Mereka pada akhirnya mengenal satu dengan yang lain. Sikap hormat-menghormati pun dapat ditumbuhkan. Bahkan, anak-anak dapat saling belajar satu dengan yang lain. Menciptakan wahana belajar lintas sekolah yang demikian sangat memperkaya pengetahuan peserta didik.

Kegiatan yang dipusatkan di lingkungan Museum Kretek ini, berarti juga mendekatkan fakta budaya (lokal) kepada generasi penerus. Para peserta yang sama sekali belum pernah berkunjung ke Museum Kretek, salah satu objek wisata budaya, akhirnya mengenal keberadaan Museum Kretek.

Museum Kretek adalah nama sebuah museum yang terletak di Kudus, Jawa Tengah. Museum kretek didirikan bertujuan untuk menunjukkan bahwa kretek berkembang sangat pesat di Jawa khususnya di Kota Kudus. Di museum ini diperkenalkan mulai dari sejarah tentang kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern.

Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia. Di sana juga bisa ditemukan siapa saja tokoh-tokoh yang berperan besar dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.

Bangunan Museum Kretek yang berdiri di atas areal seluas 2 hektar ini terbilang sangat indah dan megah. Di depannya ada dua bangunan terpisah berasitektur rumah adat Kudus dan surau gaya Kudus. Interior Museum dipenuhi dengan patung-patung dan berbagai macam perlengkapan pembuatan rokok. Patung-patung yang apik itu adalah hasil karya seniman-seniman Kudus, khususnya dari kalangan pendidik.

Lokasi Museum ini tak terlalu sulit untuk dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun umum. Kota Kudus, yang terletak 50 km timur Semarang, paling tidak bisa menghabiskan waktu kurang dari satu jam dari Semarang. Terletak di Desa Getas Pejaten No. 155, Kecamatan Jati, Kudus, Jateng.

Bangungan yang diresmikan dan dibuka pada tahun 1986 ini merupakan gagasan dari gubernur Jawa Tengah pada waktu itu yaitu H. Soepardjo Roestam dengan tujuan untuk menyelamatkan dan menyajikan benda-benda koleksi yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan rokok kretek di kota Kudus.

Sampai saat ini, Museum Kretek merupakan museum rokok terbesar di Indonesia. Untuk mengenang para tokoh yang telah berjasa besar dalam industri rokok di Kudus, pengelola museum mengabadikan figur mereka melalui lukisan-lukisan yang dipajang di dinding museum.

Di dalam Museum Kretek ini tersimpan berbagai peralatan dan mesin-mesin tradisional pembuatan rokok kretek dan rokok klobot serta sarana promosi rokok pada masa itu. Secara umum, ada lima koleksi besar alat produksi rokok di museum ini: koleksi gilingan cengkeh (alat perajang cengkeh glondong), koleksi gilingan tembakau (alat pengurai tembakau), koleksi krondo (alat untuk memisahkan batang tembakau yang kasar dan yang halus), dan koleksi alat perajang tembakau.

Selain itu pengunjung juga dapat melihat foto-foto dokumentasi lintasan sejarah rokok kretek Kudus dan juga dapat mengamati diorama yang menggambarkan proses produksi baik secara tradisional (dengan tangan tanpa alat bantu dan produksi rokok giling tangan yang menghasilkan rokok kretek dan rokok klobot) maupun proses produksi rokok filter dengan mesin modern.

Selain itu, di Museum Kretek, kini, dilengkapi dengan arena bermain untuk anak dan film dokumenter mengenai kretek.








Senin, 14 Februari 2011

Penyuluhan PMT (Program Makanan Tambahan)

Senin, 7 Pebruari 2011, SD 3 Megawon kedatangan tamu dari UPT Puskesmas Ngembal Kulon yaitu Ibu Dina (Bagian Kesehatan Gizi Makanan). Tujuan dari kedatangan beliau ini adalah untuk memberikan penyuluhan tentang PMT (Program Makanan Tambahan) untuk anak sekolah. Dalam kegiatan ini juga dibagikan kepada anak-anak SD 3 Megawon berupa makanan dan minuman susu secara gratis.













RPP IPA Kelas 1 Semester 2 (Format Lama)

Untuk berganti halaman, cukup klik tombol kiri pada
mouse dan tahan. Kemudian tarik ke atas untuk
membaca halaman yang diinginkan.

View more documents from Edi B Mulyana.

Jumat, 11 Februari 2011

Video Pembelajaran Tentang Pecahan Biasa, Campuran, dan Desimal

Video pembelajaran tentang pembelajaran pecahan biasa, campuran dan desimal, bagi para peserta didik kelas 3 sampai dengan kelas 6. Dan, video pembelajaran dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyampaian konsep tentang pecahan.


Kamis, 10 Februari 2011

Download Permendiknas No. 2 Tahun 2011 dan Kisi-Kisi UASBN 2011












Download Permendiknas No. 2 Tahun 2011 tentang Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional pada Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam Permendiknas No. 2 Tahun 2011 ini juga disertakan Kisi-Kisi Soal UASBN SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011, jadi bagi para bapak dan ibu guru jangan sampai ketinggalan informasi. Segera download kisi-kisi soalnya untuk segera disampaikan kepada para peserta didik kelas 6. Agar nanti hasil kelulusannya akan lebih baik lagi. Silahkan klik link di bawah ini !

Rabu, 09 Februari 2011

Download Video Pembelajaran Seni Vokal & Seni Tari

Berikut ini adalah video pembelajaran seni vokal dan seni tari yang berisikan tentang tembang-tembang dolanan anak-anak berbahasa Jawa. Video ini sangat interaktif sekali yang memungkinkan para peserta didik bernyanyi sambil mengikuti gerakan tarian-tarian bebas yang penuh gerakan-gerakan atraktif yang sangat menarik. Video ini cocok untuk pembelajaran seni vokal dan seni tari pada kelas rendah.


Minggu, 06 Februari 2011

Video Pembelajaran IPS (Pengenalan Daerah) Episode : DKI Jakarta

Video pembelajaran IPS untuk peserta didik kelas 4, 5, dan 6. Mengenal seluk beluk Provinsi DKI Jakarta.



Sabtu, 05 Februari 2011

SD Negeri Manggis Tulis Batang




Semenjak Sumarsana, S.Pd dipromosikan untuk menjabat sebagai kepala sekolah SD Negeri Manggis UPT Disdikpora Tulis per tanggal 10 September 2009 lalu, dirinya berkomitmen untuk mulai merintis prestasi. Hal ini dituturkan kepada tim liputan jurnal saat singgah di sekolah yang dipimpinnya beberapa waktu lalu.
“Pokoknya, semenjak saya disini, sekolah ini masih berstatus belum maju, karena melihat sejarahnya berdiri tahun 1968, namun sampai sekarang, sekolah ini hanya masih memiliki kelas hingga kelas 4, untuk kelas 5 dan 6 nya belum ada”, tuturnya.
Namun, dari kendala yang ada, dirinya tidak patah semangat. Bahkan menurutnya, hal ini menjadikan motivasi bagi pihaknya untuk tetap mewujudkan visi “Hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya”. Untuk itu, pihaknya tengah melaksanakan beberapa program kerjanya.
“Program jangka pendek kami adalah melakukan pembenahan administrasi dan memenuhi kekurangan- kekurangan yang ada, baik dari segi fisik dan non fisik, termasuk sarana prasarananya. Yang utama gedung 2 lokal, serta pemenuhan tenaga kerja yang saat ini hanya masih 2 orang dan yang lainnya masih wiyata bhakti”, tuturnya.
Ditambahkan pria kelahiran Sleman, 18 Oktober 1959 ini, bahwa pihaknya juga akan merencanakan program-program untuk memajukan sekolah yang akan dibahas dengan melibatkan masyarakat dan komite sekolah yang baru dalam waktu dekat.
“Kami akan membahas program-program untuk memajukan sekolah. Karena, untuk menyelenggarakan kegiatan sekolah harus ditopang dengan BOS, namun siswa sedikit. Sehingga kegiatan agak sulit. Kedepannya, kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan sekolah, dengan harapan untuk memancing animo masyarakat agar berminat untuk menyekolahkan putra-putrinya disini”, imbuhnya.
Dipaparkan mantan guru bidang studi matematika kelas 5 dan 6 di SD Negeri Kauman 7 Batang ini, pihaknya juga tengah merintis prestasi, dengan menggiatkan beberapa kegiatan ekstrakurikuler dan pengenalan komputer kepada anak didik.
“Kami sudah mulai merintis dan mencari bakat anak-anak di beberapa bidang. Bahkan kami telah mengadakan lapangan badminton dan anak-anak kami didik dengan catur. Sehingga, ditahun-tahun yang akan datang kita mampu berbicara, minimal ditingkat kecamatan. Siswa juga sudah mulai kami kenalkan dengan komputer, agar tidak tertinggal jauh dengan sekolah yang lain”, pungkasnya. (Trie)

Imported from : Jurnal Pendidikan Kabupaten Batang

Kamis, 03 Februari 2011

Mengajarkan Anak Gemar Membaca




Membuat anak gemar membaca buku bukanlah hal yang mudah. Keluarga mempunyai peranan yang penting untuk menumbuhkan minat baca anak. Berikut ini tips untuk menumbuhkan minat baca anak:

1. Bacakan buku sejak anak lahir.

Bayi yang terbiasa diajak berkomunikasi dan dibacakan cerita akan mempunyai kemampuan bahasa yang lebih tinggi ketimbang bayi yang minim komunikasinya.

2. Keluarga mencontohkan.

Orangtua dan orang-orang dewasa yang ada di keluarga harus menjadi contoh. Karena itu agar anak tertarik membaca, maka orangtua dan orang dewasa juga harus gemar membaca. Biasakan membaca di depan anak agar hal tersebut dicontoh oleh anak.

3. Menabung untuk membeli buku.

Bagi orangtua yang berpenghasilan pas-pasan, menabunglah untuk membeli buku.

4. Membuat buku sendiri.

Buku tidak harus mahal dan dibeli di toko. Orangtua bias membuatkan buku untuk anaknya. Misalnya dengan membeli buku-buku bekas atau cerita bergambar bekas. Agar tampilannya terlihat baru, buku-buku bekas itu digunting kemudian ditempelkan di buku gambar. Yang dibutuhkan hanyalah kreatifitas orangtua.

5. Ajak anak ke toko buku.

Jadikan toko buku menjadi tempat singgah yang menyenangkan bagi anak. Beri kepercayaan kepada anak untuk memilih buku sendiri. Orangtua hanya berperan dalam menyeleksi buku.

6. Ajak anak ke perpustakaan.

Mengajak anak ke perpustakaan juga sebagai alternative jika tidak memiliki uang untuk membeli buku. Namun sayangnya jumlah perpustakaan untuk anak sangat kurang.

7. Menceritakan kembali tentang apa yang telah didengar atau dibacanya.

Anak sangat suka diajak untuk berdiskusi mengenai materi yang mereka baca atau mereka lihat dan dengar. Bisa juga dengan mengajukan pertanyaan tentang isi buku yang telah dibaca oleh anak.

8. Menonton film dan beli bukunya.

Anak-anak akan antusias jika mereka bisa membaca buku-buku dari tokoh film yang sudah mereka kenal.

9. Memberi hadiah buku.

Anak akan sangat bersemangat jika diberi penghargaan atau hadiah. Pakailah cara itu untuk merangsang minat baca anak. Penghargaan bisa bersifat materi dan non materi. Jika anak bisa menyelesaikan pembacaan sebuah buku dan bisa menceritakan ulang dengan benar, berikan kata-kata yang positif yang akan membangun rasa percaya diri anak dalam membaca sehingga anak akan menyukai kegiatan membaca. Jika anak membuat kesalahan dalam membaca, jangan langsung dikritik melainkan mengarahkannya dengan sabar.

Adapted From : Jurnal Pendidikan Kabupaten Batang