TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA. KOMENTAR ANDA MERUPAKAN KEHORMATAN BAGI KAMI.
Komentar, masukan, ide, dan gagasan Anda sangat kami butuhkan di sini. Demi majunya kegiatan belajar mengajar SD kami. Utamanya untuk meningkatkan prestasi belajar para peserta didik kami. Salam untuk orang-orang yang dekat di hati Anda. Mari bersama kita tingkatkan mutu pendidikan di Indonesia!

Jumat, 01 November 2013

Iklim di Wilayah Indonesia




Lokasi Indonesia berkaitan erat dengan keadaan iklim Indonesia. Ciri utama iklim Indonesia adalah suhu udara tinggi sepanjang tahun (rata-rata 26°C), curah hujan tinggi, dan penyinaran matahari tinggi sepanjang tahun. Hal itu tampak pada bentuk perumahan, pakaian, dan mata pencaharian penduduk.

Iklim di dunia termasuk Indonesia cenderung berubah dari masa lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan iklim terjadi karena iklim memiliki unsur-unsur yang saling berinteraksi, seperti suhu, tekanan udara, kecepatan angin, dan kelembapan. Unsur tersebut termasuk unsur cuaca yang saling berinteraksi satu sama lain di atmosfer dan menyebabkan perubahan iklim.

Perubahan iklim terjadi juga karena perkembangan jumlah penduduk bumi yang menyebabkan perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan terjadi karena pembukaan lahan, industrialisasi, transportasi, dan pemukiman. Hal ini menyebabkan kawasan terbuka dan hutan yang menjadi resapan air semakin berkurang, bahkan menjadi kawasan pemukiman dengan gedung beton bertingkat sehingga terjadi pemanasan suhu kota, seperti kota Bandung dan Malang. Karena cuaca sangat kompleks, ketelitian ramalan cuaca sulit tercapai dengan baik. Penguapan terjadi karena pemanasan dan menyebabkan suhu udara panas kemudian ditiup angin dan pada ketinggian tertentu mengalami proses kondensasi hingga terjadi hujan di darat atau laut.

Perubahan musim di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pergerakan angin muson (musim), yang terjadi sebagai akibat gerakan semu tahunan matahari. Muson berasal dari istilah monsun sebagai objek kajian dalam ilmu iklim (klimatologi). Monsun (moonson) berasal dari bahasa Arab, yaitu musim yang artinya musim dalam bahasa Indonesia. Pada awalnya, angin muson dipahami sebagai tiupan angin laut selama enam bulan, kemudian berubah arah. Dewasa ini diartikan sebagai angin musim. Jadi, bila muncul istilah angin musim, angin muson, dan angin monsun sama artinya.

Daerah muson meliputi wilayah garis lintang 35° LU—25° LS dan garis bujur 35° BB—170° BT. Di daerah muson sebagai daerah tempat sirkulasi atmosfer permukaan terjadi pembelokan angin utama dan kecepatan angin utama paling sedikit tiga meter per detik. Sirkulasi muson ini menandai daerah-daerah di mana pembalikan musiman dalam arah angin menyebabkan musim panas yang basah (hujan) dan musim dingin yang kering (kemarau).

1. Bulan Hujan di Indonesia

Pada September-April matahari berada di selatan belahan bumi (kawasan Benua Australia) sehingga suhu udara tinggi dan tekanan udara rendah. Pada Desember, Januari, dan Februari terjadi musim dingin di belahan bumi utara (kawasan Benua Asia) sehingga di kawasan ini suhu udara rendah dan tekanan udara tinggi. Sesuai hukum Boys Ballot, massa udara di daerah bertekanan tinggi mengalir ke massa udara di daerah bertekanan rendah dan berbelok ke arah kanan di daerah khatulistiwa. 

Angin bertiup dari kutub utara melalui khatulistiwa menuju kutub selatan, yang disebut angin muson. Angin muson ini dikenal secara luas dengan sebutan angin muson barat. Angin ini melewati Indonesia, daerah khatulistiwa, dan mengalami pembelokan hingga disebut angin muson barat laut karena arahnya datang dari barat laut.

Pada saat musim dingin, di belahan bumi utara tekanan udaranya tinggi, bertekanan 759 mm, sedangkan belahan bumi selatan bertekanan 756 mm. Hal ini menyebabkan terjadinya angin musim barat, di Indonesia disebut sebagai angin musim barat daya. Angin musim barat ini melewati wilayah laut yang luas sehingga banyak membawa uap air. Kemudian, menjadi hujan di Pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Musim hujan ini terjadi antara Oktober-Maret (hujan puncaknya pada Desember).

Curah hujan semakin tinggi bila terjadi angin La Nina. Peristiwa La Nina terjadi ketika angin pasat berembus dengan keras dan terus-menerus melintasi Samudra Pasifik menuju Australia. Angin tersebut mendorong air hangat menuju Australia dibanding biasanya. Akibatnya, semakin banyak awan yang terkonsentrasi menyebabkan banyak turun hujan di Australia, Samudra Pasifik, dan Indonesia.

Pola musim hujan di Indonesia dapat dibedakan menjadi pola muson, pola ekuatorial, dan pola lokal. Wilayah pola hujan dapat dilihat pada Gambar 1.8. Pola muson dipengaruhi oleh angin lautdan darat yang sangat luas, dengan ciri adanya perbedaan jelas antara curah hujan pada musim hujan dan kemarau dalam satu tahun. Hujan terjadi pada awal dan akhir tahun, terdapat di wilayah Lampung, Jawa, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Pola ekuatorial berhubungan dengan pergerakan zona konvergensi ke utara dan selatan mengikuti pergerakan semu matahari, dengan ciri dua kali maksimum curah hujan bulanan dalam setahun. Terdapat di wilayah Sumatra (kecuali Lampung), Kalimantan (kecuali Kalimantan Selatan), dan Papua.

Pola lokal dipengaruhi oleh kondisi setempat. Faktor pembentukannya adalah naiknya udara menuju dataran tinggi atau pegunungan serta pemanasan setempat yang seimbang. Hujan terjadi karena kondisi setempat memengaruhi unsur-unsur cuaca. Keadaan ini terdapat di daerah Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku. 

Curah hujan pada ketiga pola hujan sangat berbeda dan paling tinggi secara rata-rata adalah pola hujan ekuatorial kemudian pola lokal dan di daerah pola muson. Di daerah muson terjadi curah hujan rendah. Akibatnya pada musim kemarau di daerah ini sangat parah.

Setiap daerah memiliki pola curah hujan yang berbeda antardaerah, misalnya curah hujan di Bogor berbeda dengan curah hujan di Indramayu walaupun masih termasuk satu Provinsi Jawa Barat. Jadi, pada pola hujan seperti diuraikan di atas dapat terjadi dua pola hujan di suatu wilayah provinsi.

2. Bulan Musim Kemarau di Indonesia

Pada April-September matahari berada di sebelah utara belahan bumi atau di Benua Asia sehingga suhu udara di kawasan ini tinggi dan tekanan udara rendah. Sementara pada Juni, Juli, dan Agustus terjadi musim dingin di belahan bumi selatan (Benua Australia suhu udara rendah dan tekanan udara tinggi). Massa udara di belahan bumi selatan (kawasan Australia) bergerak menuju belahan bumi utara melalui khatulistiwa atau disebut angin muson timur dan mengalami pembelokan hingga disebut angin muson tenggara. 

Pada waktu musim dingin, belahan bumi selatan bersamaan dengan kedudukan matahari di belahan bumi utara tekanan udara di Australia adalah 759 mm, sedangkan tekanan udara di Asia (Malaka) 756 mm. Hal ini menyebabkan bertiup angin musim timur di Indonesia yang dikenal dengan angin musim tenggara. Angin muson ini melewati gurun yang luas dan kering di Australia hingga tak banyak menjatuhkan hujan di Indonesia.

Pada periode ini dikenal dengan musim kemarau di sebagian wilayah Indonesia, terutama Pulau Jawa. Musim kemarau semakin parah bila muncul El Nino. El Nino menyebabkan kekeringan dan jarang turun hujan. El Nino merupakan gejala alam yang muncul setiap 3-5 tahun sekali. Penyimpangan cuaca dunia ditunjukkan dengan naiknya suhu permukaan air laut di ekuator Pasifik. Peningkatan suhu berkisar 3oC. April-September merupakan musim kemarau, seperti di Kepulauan Nusa Tenggara, Jawa, sebagian wilayah Sumatra, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi. Hal ini berkaitan dengan pola hujan yang terdapat di wilayah itu.

Peralihan antara musim hujan dan musim kemarau atau sebaliknya disebut musim pancaroba. Antara Maret-Mei peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, serta antara September-Oktober peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Namun sekarang, adanya pola yang berbeda. Hal itu terjadi karena adanya pola pemanasan global

Kamis, 31 Oktober 2013

Letak Astronomis dan Geografis Indonesia




 

Lokasi Indonesia dapat dilihat dari segi letak absolut (site) dan letak relatif (situation). Lokasi absolut Indonesia, yaitu letaknya di muka bumi, sedangkan lokasi relatifnya adalah letak Indonesia dengan kondisi wilayah di sekitar Indonesia. Letak Indonesia dapat ditinjau dari segi letak astronomis, letak geologis, dan letak geografis.

a. Letak Astronomis

Letak astronomis adalah letak suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Letak astronomis Indonesia adalah antara 6° LU—11° LS dan antara 95° BT—141° BT. Wilayah atau pulau paling barat adalah Pulau Rondo (dekat Pulau We) dan paling timur adalah garis perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini di Provinsi Papua. Sementara wilayah paling utara adalah Pulau Rondo dan paling selatan Pulau Rote. Untuk mengetahui kebenarannya, cobalah buka atlas.

Akibat dari letak garis bujur tersebut maka Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT) yang berlaku sejak 1 Januari 1988.

b. Letak Geologis

Letak geologis adalah letak Indonesia ditinjau dari sudut formasi geologi, keadaan batuan, dan jalur pegunungan. Indonesia terletak di dua daerah deretan pegunungan muda dunia, yaitu Pegunungan Muda Mediterania dan Sirkum Pasifik.

Pegunungan Mediterania melalui Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, dan berakhir di Maluku, sedangkan Sirkum Pasifik dimulai di Pulau Sulawesi (sebagai kelanjutan dari Filipina) dan bertemu dengan Pegunungan Mediterania. Lokasi pertemuan kedua sistem pegunungan muda dunia diperkirakan di Kepulauan Sula Maluku.

c. Letak Geografis

Letak geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan posisi relatif suatu wilayah di antara wilayah lain di sekitarnya. Secara geografis, di mana letak Indonesia? Indonesia terletak di antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik).

Luas wilayah daratan Indonesia 18.954 km2, sedangkan luas lautan sesuai dengan batas teritorial 3.257.357 km². Jumlah pulau Indonesia 17.508 pulau. Pulau yang sudah diberi nama sekitar 44%, sedangkan yang sudah didiami penduduk baru sekitar 7%.

Wilayah Indonesia dibagi ke dalam wilayah provinsi, yang pada awalnya ada delapan provinsi, yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo (Kalimantan), Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan Maluku termasuk Papua. Dewasa ini, jumlah provinsi (daerah otonom) menjadi 32 provinsi, tidak termasuk Timor Timur yang sejak tahun 1999 membentuk negara merdeka (Timor Leste).

Pada tahun 1999 terbentuk provinsi baru, yaitu Maluku Utara dan Papua menjadi tiga provinsi (Papua, Irian Jaya Tengah, dan Irian Jaya Barat). Selanjutnya, pada tahun 2000 terbentuk Provinsi Bangka Belitung, Banten, dan Gorontalo dan pada tahun 2001 terbentuk Provinsi Riau Kepulauan.

Kamis, 24 Oktober 2013

Membuat Kap Lampu dari Sendok Plastik

Untuk membuat lampu ini, Anda membutuhkan botol minuman plastik, ratusan sendok plastik, lem tembak, cutter, tang potong, lampu hemat energi dan beberapa meter kabel sesuai keperluan.


Membuat Vas Bunga dari Bohlam

Masih memakai bohlam untuk menerangi rumah Anda? Segera ganti dengan lampu hemat energi yang lebih terang dan bersahabat dengan rekening tagihan anda.

Selanjutnya ubah bolam bekas anda menjadi sebuah vas bunga seperti pada gambar di bawah. Cukup mudah namun tampak berkelas bukan?


 
















Rabu, 23 Oktober 2013

Raden Mas Panji Sosrokartono, Tokoh Jenius pada Masa Penjajahan Belanda

R.M. Panji Sosrokartono
Selama ini kita hanya mengenal R.A. Kartini sebagai pemikir ulung yang membuka gerbang kesetaraan wanita di dunia kaum lelaki. Rupanya pahlawan yang 'harum namanya' ini memiliki seorang kakak yang jenius, seorang wartawan yang poliglot dan berkarir cemerlang di tanah Eropa.

Mungkin, tanpa peran sang kakak, Sosrokartono, boleh jadi nama R.A. Kartini tidak akan pernah 'harum' dan menjadi pahlawan emansipasi wanita di Indonesia.
Lahir di Mayong dengan nama Raden Mas Panji Sosrokartono pada hari Rabu Pahing tanggal 10 April 1877 M. Beliau adalah putera R.M. Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara.

Sejak kecil Sosrokartono sudah mempunyai keistimewaan, beliau cerdas dan mempunyai kemampuan membaca masa depan. Kakak dari ibu kita Kartini ini, setelah tamat dari Eropesche Lagere School di Jepara, melanjutkan pendidikannya ke H.B.S. di Semarang. Pada tahun 1898 Sosrokartono lalu meneruskan sekolahnya ke negeri Belanda.

Sosro awalnya masuk di sekolah Teknik Tinggi di Leiden. Tetapi merasa tidak cocok, sehingga pindah ke Jurusan Bahasa dan Kesusastraan Timur. Beliau merupakan mahasiswa Indonesia pertama yang meneruskan pendidikan ke negeri Belanda, yang pada urutannya disusul oleh putera-putera Indonesia lainnya. Dengan menggenggam gelar Docterandus in de Oostersche Talen dari Perguruan Tinggi Leiden, Sosro akhirnya melanglang buana ke seluruh Eropa, menjelajahi pelbagai pekerjaan.
Karir Eropa dimulai
Pada tahun 1917, koran Amerika The New York Herald Tribune, di Kota Wina, ibu kota Austria, membuka lowongan kerja untuk posisi wartawan perang untuk meliput Perang Dunia I. Salah satu tes adalah menyingkat-padatkan sebuah berita dalam bahasa Perancis yang panjangnya satu kolom menjadi berita yang terdiri atas kurang lebih 30 kata, dan harus ditulis dalam 4 bahasa yaitu Inggris, Spanyol, Rusia dan Perancis sendiri.

Drs Raden Mas Panji Sosrokartono, putra Bumiputra yang ikut melamar, berhasil memeras berita itu menjadi 27 kata, sedangkan para pelamar lainnya rata-rata lebih dari 30 kata. Persyaratan lainnya juga bisa dipenuhi oleh RMP Sosrokartono sehingga akhirnya ia terpilih sebagai wartawan perang surat kabar bergengsi Amerika, The New York Herald Tribune.

Supaya pekerjaannya lancar, dia juga diberi pangkat Mayor oleh Panglima Perang Amerika Serikat. RMP Sosrokartono seorang poliglot, ahli banyak bahasa. Ia menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa suku di tanah Nusantara. Sebelum ia menjadi wartawan the New York Herald Tribune, ia bekerja sebagai penerjemah di Wina. Di Wina ia terkenal dengan julukan si jenius dari Timur.

Dia juga bekerja sebagai wartawan beberapa surat kabar dan majalah di Eropa. Di dalam buku 'Memoir' Drs Muhammad Hatta diceritakan kalau RMP Sosrokartono mendapat gaji 1250 Dollar dari surat kabar Amerika. Dengan gaji sebesar itu ia dapat hidup mewah di Eropa.

Sosro juga kerap mengirimi buku dan buletin kepada adiknya Kartini. Buku kiriman Sosro ini lah yang kelak menjadi pencerahan bagi Kartini untuk mendobrak tradisi dan melahirkan emansipasi wanita di Nusantara.

Sebelum Perang Dunia I berakhir, pada bulan November 1918, RMP Sosrokartono terpilih oleh blok Sekutu menjadi penerjemah tunggal, karena ia satu-satunya pelamar yang memenuhi syarat-syarat mereka yaitu ahli bahasa dan budaya di Eropa dan juga bukan bangsa Eropa.


Artikel yang menggemparkan dunia
Dalam 'Memoir' tulisan Drs Muhammad Hatta ditulis kalau RMP Sosrokartono juga menguasai bahasa Basque, menjadi penerjemah pasukan Sekutu kala melewati daerah suku Basque. Suku Basque adalah salah satu suku yang hidup di Spanyol. Ketika Perang Dunia I menjelang akhir, diadakan perundingan perdamaian rahasia antara pihak yang bertikai.

Pihak-pihak yang berunding naik kereta api yang kemudian berhenti di hutan Compaigne di Perancis Selatan. Di dalam kereta api, pihak yang bertikai melakukan perundingan perdamaian rahasia. Di sekitar tempat perundingan telah dijaga ketat oleh tentara dan tidak sembarangan orang apalagi wartawan boleh mendekati tempat perundingan dalam radius 1 km. Semua hasil perundingan perdamaian rahasia tidak boleh disiarkan, dikenakan embargo sampai perundingan yang resmi berlangsung.
Dalam Sejarah Dunia, Perundingan Perdamaian Perang Dunia ke I yang resmi berlangsung di kota Versailles, di Perancis. Ketika banyak wartawan yang mencium adanya 'perundingan perdamaian rahasia' masih sibuk mencari informasi, koran Amerika The New York Herald Tribune ternyata telah berhasil memuat hasil perundingan rahasia tersebut.

Penulisnya 'anonim', hanya menggunakan kode pengenal 'Bintang Tiga'. Kode tersebut di kalangan wartawan Perang Dunia ke I dikenal sebagai kode dari wartawan perang RMP Sosrokartono. Konon tulisan itu menggemparkan Amerika dan juga Eropa.

Tahun 1919 didirikan Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations) atas prakarsa Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson. Dari tahun 1919 sampai 1921, RMP Sosrokartono, anak Bumiputra, mampu menjabat sebagai Kepala penerjemah untuk semua bahasa yang digunakan di Liga Bangsa-Bangsa.

Bahkan dia berhasil mengalahkan poliglot-poliglot dari Eropa dan Amerika sehingga meraih jabatan tersebut. Liga Bangsa-Bangsa kemudian berubah nama menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organization) pada tahun 1921.


Menyembuhkan penyakit dengan mukjizat
Tahun 1919 RMP Sosrokartono juga diangkat menjadi Atase Kebudayaan di Kedutaan Besar Perancis di Belanda. Sampai suatu ketika terdengar berita tentang sakitnya seorang anak berumur lebih kurang 12 tahun. Anak itu adalah anak dari kenalannya yang menderita sakit keras, yang tak kunjung sembuh meki sudah diobati oleh beberapa dokter.

Dengan dorongan hati yang penuh dengan cinta kasih dan hasrat yang besar untuk meringankan penderitaan orang lain, saat itu juga beliau menjenguk anak kenalannya yang sakit parah itu. Sesampainya di sana, beliau langsung meletakkan tangannya di atas dahi anak itu dan terjadilah sebuah keajaiban. Tiba-tiba si bocah yang sakit itu mulai membaik dengan hitungan detik, dan hari itu juga ia pun sembuh.

Kejadian itu membuat orang-orang yang tengah hadir di sana terheran-heran, termasuk juga dokter-dokter yang telah gagal menyembuhkan penyakit anak itu. Setelah itu, ada seorang ahli Psychiatrie dan Hypnose yang menjelaskan bahwa sebenarnya Drs. R.M.P. Sosrokartono mempunyai daya pesoonalijke magneetisme yang besar sekali yang tak disadari olehnya.

Mendengar penjelasan tersebut, akhirnya beliau merenungkan dirinya dan memutuskan menghentikan pekerjaannya di Jenewa dan pergi ke Paris untuk belajar Psychometrie dan Psychotecniek di sebuah perguruan tinggi di kota itu. Akan tetapi, karena beliau adalah lulusan Bahasa dan Sastra, maka di sana beliau hanya diterima sebagai toehoorder saja, sebab di Perguruan Tinggi tersebut secara khusus hanya disediakan untuk mahasiswa-mahasiswa lulusan medisch dokter.


Pulang ke tanah air
Beliau kecewa, karena di sana beliau hanya dapat mengikuti mata kuliah yang sangat terbatas, tidak sesuai dengan harapan beliau. Di sela-sela hati yang digendam kecewa, datanglah ilham untuk kembali saja ke Tanah Air-nya.

RMP Sosrokartono akhirnya pulang ke tanah air tahun 1925 dan menetap di Bandung.  Ia ingin mendirikan sekolah sebagaimana dicita-citakan mendiang adiknya, Kartini. Ia juga ingin mendirikan perpustakaan.
Untuk menghimpun modal, pada mulanya ia melamar menjadi koresponden The New York Herald untuk Hindia Belanda, tapi koran itu sudah berganti pemilik dan merger dengan koran lain.

Namun, dalam suratnya kepada Nyonya Abendanon, Sosrokartono menyatakan kekecewaannya. Sesampai di Jawa, ia telah dicap sebagai komunis oleh pemerintah jajahan. "Itu merupakan bentuk fitnah yang sangat keji yang saya rasakan, namun tidak berdaya terhadapnya," tulisnya.

"Tapi kepada Anda, Nyonya yang mulia, saya bersumpah atas kubur ayah saya dan Kartini, bahwa saya sama sekali tak pernah menganut paham komunis, dulu tidak, sekarang pun tidak. Tidak ada yang lebih saya inginkan daripada bekerja untuk pendidikan mental sesama bangsa saya, dalam artian yang telah dimaksudkan oleh Kartini," ucap Sosrokartono.
Makam Sosorokartono di Desa Kaliputu, Kudus












Kartono kemudian menggalang dukungan dari kelompok pergerakan di Indonesia. Ia menemui Ki Hajar Dewantara. Bapak pendidikan itu lalu mempersilakan Kartono membangun perpustakaan di gedung Taman Siswa Bandung. Ia pun diangkat menjadi kepala Sekolah Menengah Nasional di kota ini.

Pada saat yang bersamaan, ia menyaksikan orang-orang kelaparan dan diserang berbagai macam penyakit. Kartono pun kemudian menjalankan laku puasa bertahun-tahun untuk merasakan apa yang juga diderita saudara-saudaranya. Ia juga menjadikan Darussalam sebagai rumah pengobatan.

Separuh badan Sosrokartono lumpuh sejak 1942. Kartono mangkat pada 1952, tanpa meninggalkan istri dan anak. Ia dimakamkan di Sido Mukti, Desa Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah.

Kata-kata insprasi dari Sosrokartono (terdapat pada nisan) 
  1. Sugih tanpa banda, digdaya tanpa aji. (Kaya tanpa Harta / Kaya Hati ; Sakti tanpa Ilmu) 
  2. Trimah mawi pasrah (rela menyerah terhadap keadaan yang telah terjadi)
  3. Suwung pamrih tebih ajrih (jika tak berniat jahat, tidak perlu takut)
  4. Langgeng tan ana susah tan ana bungah (tetap tenang, tidak kenal duka maupun suka) 
  5. Anteng manteng sugeng jeneng (diam sungguh-sungguh, maka akan selamat sentosa).

Senin, 01 Juli 2013

Kesalahan Fatal dalam Menyusun Soal




















Liburan kenaikan kelas telah tiba, kini saatnya evaluasi membahas hasil tes ulangan kenaikan kelas untuk tahun pelajaran 2012/2013.  Pada saat proses pelaksanaan ulangan kenaikan kelas kemarin hari Kamis, 13 Juni 2013 kami menerima laporan dari guru kelas V mengenai kejanggalan penyusunan konsep soal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terutama pada soal pilihan ganda nomor 8. Kalau boleh dibilang kejanggalan tersebut kami anggap merupakan suatu kesalahan dalam pembuatan soal. Kesalahan tersebut terletak kepada kekeliruan dalam pemasangan gambar tokoh pengetik naskah proklamasi. Dalam naskah soal tersebut dipasang tokoh PKI yang bernama D.N. Aidit. Mungkin pembaca bisa melihat dengan jelas wajah (face) tokoh PKI D.N. Aidit yang ada di dalam buku-buku sejarah Indonesia, kemudian Anda bandingkan dengan wajah tokoh pengetik naskah proklamasi Sayuti Melik. Terlihat jauh perbedaannya bukan? Kami tidak bermaksud untuk menyudutkan sang penyusun soal. Kami hanya bermaksud untuk meluruskan kekeliruan yang ada terutama dalam hal sejarah, agar para peserta didik nantinya tidak mengalami disinformasi mengenai tokoh-tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Kami ingin berusaha menelusuri faktor-faktor dari kekeliruan dalam pemasangan gambar tokoh pengetik naskah proklamasi. Kemungkinan yang pertama adalah sang penyusun naskah mengacu pada informasi yang didapatnya dari blog atau website yang membahas tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan, dimana dalam blog tersebut juga tercantum foto-foto tokohnya. Perlu diketahui, informasi yang ada di dalam blog maupun website belum tentu seluruhnya benar. Semua masih perlu kajian yang mendalam. Dari link berikut ini merupakan salah satu contoh kesalahan dalam memasang gambar tokoh pengetik naskah proklamasi.
http://www.bacaankeluarga.blospot.com/2012/08/sejarah-indonesia-para-tokoh-proklamasi.html http://www.ceriwis.com/lounge-pictures-and-video/1966253-8-tokoh-proklamasi-17-08-1945-pic.html.
Kami malah mencurigai jika kesalahan pemasangan gambar pada blog atau website tersebut memang disengaja untuk memutarbalikkan fakta sekaligus untuk menyusupkan kembali ideologi komunis ke dalam ranah publik. 

Dan jika memang dari link tersebut yang dijadikan acuan penyusun naskah dalam membuat soal IPS kelas V maka menurut hemat kami adalah sebuah kewajaran. Namun kewajaran tersebut kami anggap sebagai suatu kewajaran jika sang penyusun naskah memang betul-betul belum tahu sosok wajah D.N Aidit maupun Sayuti Melik yang sesungguhnya. Dengan demikian ke depannya nanti sang penyusun naskah dalam menyusun konsep soal harus lebih berhati-hati lagi. Terutama dalam memasang gambar tokoh pelaku sejarah.