TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA. KOMENTAR ANDA MERUPAKAN KEHORMATAN BAGI KAMI.
Komentar, masukan, ide, dan gagasan Anda sangat kami butuhkan di sini. Demi majunya kegiatan belajar mengajar SD kami. Utamanya untuk meningkatkan prestasi belajar para peserta didik kami. Salam untuk orang-orang yang dekat di hati Anda. Mari bersama kita tingkatkan mutu pendidikan di Indonesia!

Selasa, 23 Maret 2010

Mengajar Perkalian dengan Menggunakan Stik Es Krim


Membangun pemahaman perkalian yang selama ini sering dilakukan adalah dengan cara menyuruh anak menghafal, berdiri di muka kelas. Bagi mereka yang tidak hafal mereka disuruh berdiri di sudut kelas sampai pelajaran usai. Pembelajaran seperti ini di samping tidak menyenangkan, juga anak tidak mengetahui makna yang sebenarnya dari perkalian itu sendiri. Sekarang berbeda, meskipun penulis baru sekilas mengenal metode DUGEM (Dunia Gembira), namun dapat merasakan bedanya terutama dengan suasana kelas yang menjadi lebih menyenangkan dan matematika bukan lagi mata pelajaran yang menakutkan.

Berikut ini pengalaman penulis mengajar perkalian dengan menggunakan Stik Es Krim sebagai media pembelajaran. Alat ini sangat sederhana dan banyak ditemukan di sekitar anak. Apalagi anak-anak sekarang terserang demam Upin dan Ipin (tokoh film kartun produksi negara Malaysia). Upin dan Ipin inilah yang mempopulerkan permainan adu stik es krim. Keadaan ini penulis manfaatkan sebagai media untuk belajar matematika.

Langkah pembelajaran sebagai berikut: Anak diminta membawa 10 sampai 20 Stik Es Krim, kemudian membawanya ke sekolah. Kegiatan ini boleh dilakukan berpasangan, berkelompok atau individu. Sebelum kita memulai pelajaran, anak disuruh mengamati benda yang ada di sekitar, misalnya kursi dan meja. Tanyakan berapa kaki meja atau kursi, anak akan menghitung dan menjawab 4 (empat); kemudian ditanya kalau dua atau tiga kursi berapa jumlah kakinya?. Kita bisa pindah ke obyek yang lain, misalnya kaki anak ada berapa?, bila 4 anak atau 5 anak berapa jumlah kakinya, dan seterusnya. Kegiatan ini membantu anak memahami konsep dasar perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Berikut anak disuruh mengeluarkan Stik Es Krim yang sudah mereka bawa, kemudian anak diminta menyusun Stik Es Krim tiga-tiga ke bawah sebanyak empat susun. Tanyakan ada berapa susun atau berapa kali tiganya, kemudian berapa jumlahnya. Lakukan ini berulang-ulang dengan jumlah yang berbeda, misalnya dua-dua ke bawah sebanyak lima atau enam susun, kemudian ditanya jumlahnya dan seterusnya. Setelah mereka berulang-ulang mencoba dan dapat memahami konsep dasar perkalian, anak diminta menulis perkalian sesuai dengan yang mereka inginkan sebanyak sepuluh buah. Dengan cara seperti ini anak menemukan sendiri konsep dasar perkalian, dan yang lebih penting dari itu pelajaran matematika menjadi bermakna dan menyenangkan. Ini modal dasar bagi seorang guru. (Penulis : Edi Mulyono, S. Pd SD Guru Kelas IV SD 3 Megawon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar, bebas tapi sopan!